arrow_back

Cantaloupe

arrow_forward

Sembari jasad engkau membuka tumpukan kertas pilihan ini secara perlahan, aku ingin berbicara denganmu. Aku ingin engkau kembali mengingat bagaimana semua ini bermula dan pada titik mana kamu berada di zaman dahulu. Aku ingin engkau berdiri di depan cermin untuk memandang pantulan bayangan di sana. Bicaralah kepadanya. Aku ingin engkau menyadari di titik mana kamu sekarang berada.

Entah ke mana arah dunia ini membawa diri engkau berkelana. Mengarungi samudera, melintasi berbagai benua. “Apa yang sebenarnya engkau cari?” Aku bertanya. “Apa yang sebenarnya engkau inginkan?” Pertanyaan-pertanyaan ini seakan tidak ada habisnya. Masih banyak lagi, namun sepertinya engkau sudah kecewa. Keberadaan dirimu di sini pun bukanlah hal yang engkau sangka.

Manisnya gula telah engkau kecap dari usia dini. Sekarang engkau mengenal rasa. Sejauh itu engkau sudah berjalan di atas dunia. Perkembangan dan pertumbuhan itu tidak akan kembali. Waktu yang tersisa ini pun seharusnya engkau nikmati.

Akankah diri engkau berhasil mencapai sesuatu yang diinginkan? Batin kembali bergejolak dengan beragam persoalan. Akankah semua perjuangan yang telah dilakukan dapat terbayarkan? Apakah semua yang engkau lakukan di atas dunia itu pantas mendapatkan setidaknya sebuah penghargaan?

Nyatanya, engkau masih berada di sini. Engkau bertumbuh dengan pasti, engkau berkembang tiada arti. Aku ingin engkau bangkit atau kembali. Satu titik di hidupmu yang begitu berarti, kembalilah ke saat itu untuk menghidupi. Segalanya akan terbayarkan dengan tuntas saat engkau menyatakan bahwa dirimu kini berdiri.

Gundah gulana itu akan sirna dengan sendirinya. Perkembangan itu akan berarti dalam waktu segera. Apapun yang akan engkau hasilkan nantinya, yakinkan bahwa semua akan berguna.

Kuakhiri coretan ini dengan sebuah pengibaratan. Titik dan coretan ini sendiri mungkin tidak memiliki sebuah kejelasan. Engkau masih membacanya sampai di sini, aku pun heran.

Amukan yang engkau lakukan, sesali saja. Mari nikmati waktu yang ada. Mari lakukan apa yang engkau bisa. Jadilah berharga.

Komentar