arrow_back

Ramadan di Kampung

arrow_forward

Pagi 5 Ramadan.

Rasyid pun membuat keputusan untuk mulai mendekat. Dia memasuki pagar SDN Cendekiasari perlahan dengan langkah pelan lagi hati-hati agar tidak terdengar dan mendekati ruang serba guna. Dia berniat ingin mendengarkan apa yang disampaikan oleh temannya, Fahreza.

“Pada kesempatan kali ini, izinkan saya untuk berbagi tentang pentingnya meneguhkan pendirian dalam keimanan kita kepada Allah SWT.

“Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah Fussilat ayat 30:

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.’”

“Ayat tersebut memberitahu bahwa teguhnya hati dalam keimanan tidak begitu mudah. Namun, bagi yang teguh pendirian dan terus istiqamah, Allah menjanjikan ketenangan hati dan surga yang kekal.

Ketenangan hati adalah keperluan kita sebagai manusia, apalagi saat terkena cobaan dan ujian. Dengan keteguhan pendirian kepada Allah, maka kita tidak perlu takut dan sedih, karena Allah bersama kita.”

“Ada pula sebuah hadis yang perlu kita renungkan.

“Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha–, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang dilakukan secara terus-menerus walaupun itu sedikit.”

Tidak hanya melakukan amalan berkualitas atau berjumlah banyak yang dicintai oleh Allah. Konsisten dan istiqamah beramal meski sedikit adalah yang paling dicintai Allah. Maka, jangan remehkan amalan kecil kita setiap harinya.

Sehingga dapat kesimpulan sebuah rahasia hidup berkah. Teguhnya iman dan konsisten beramal. Mari kita berusaha untuk melakukan amalan-amalan kecil secara konsisten, dan semoga Allah SWT menerima amalan kita. Aamiin.”

Komentar